Senin, 12 Desember 2011
MASKUMAMBANG PANGANTIAN
KEUR BARUDAK
BERMAIN DENGAN HAL KLASIK
Dulu aku sering tergores sampai
hingganya bulanpun tenggelam
Dalam kesaksiannya seribu
kunang-kungang merayap diperasaan
Dulunya cambuk buatku terluka
berdarah-darah
Hingga air mata berderai melodi klasik
Namun tidak untuk kini Tuan...
Kini aku memahami si cambuk hati
SEBENING AIR
Terendam bola pijar, entah seberapa
besarnya
Padipun tertunduk setelah terpupuk
Kini saat maafku tertuju padanya
Burung kecil menari-nari dihangatnya
mentari
YANG HILANG
Dalam bilik remah dulu membayang
sayang
Pada bayang sayang ada masa satu
hilang
Relung-relung bergulung-gulung gaung
Mencengkram segala harapan bintang
KUBERTEDUH
Padamu jua aku berteduh
Pada indah bola matamu daripadanya aku
terlindung
Dalam halus budi bahasamu aku terenyuh
Malu aku ikhlas-lembut lenganmu
memapahku
Pada rautnya terlukis pelangi-pelangi
harapan
Langganan:
Postingan (Atom)