Dulu aku sering tergores sampai
hingganya bulanpun tenggelam
Dalam kesaksiannya seribu
kunang-kungang merayap diperasaan
Dulunya cambuk buatku terluka
berdarah-darah
Hingga air mata berderai melodi klasik
Namun tidak untuk kini Tuan...
Kini aku memahami si cambuk hati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar